Translate

22 July, 2015

Dimana Tepian hati ini



Benang hati tak mampu dipungkiri
Meski telah pergi, hati tak bisa menepi
Jadi, bagaimana harus disisipi? Ada sepi yang tak bertepi
Haruskah mulai berlari atau hanya perlu berjalan sendiri
Menanti atau akan meratapi
Mau pergi atau berhenti, perlukah mencari?
Kupecundangi diri sendiri yang terasa tak pantas dicintai
Aku berhenti mencari tepi, aku tak akan berlari
Akan ku pastikan aku berjalan sendiri mencari jati diri
Oh hati, biarkan Tuhan menuntunmu dan kau tak perlu mencari tepinya lagi
Ku inginkan semesta menemani dan menaungi hati yang kalut ini
Aku tak mencari akhir tapi semua pasti berakhir.

Cepatlah berakhir dan jangan lagi tergelincir atau hanya tersandung kerikil.
Lukanya tak sebegitu luas tapi dalam, sama dalamnya seperti rasa di hati yang tak dimengerti.

21 July, 2015

Tentu


Kau tak tahu, betapa gilanya orang yang sedang patah.
Kenyataan terasa jauh, mimpi-mimpi terasa runtuh.
Berjalan tak tentu  mencari yang satu.
Rindu yang sendu tak menentu.
Waktu tak cepat berlalu.

Kamu cepatlah berlalu dan biarkan aku menghapusmu, tutup mulutmu.

20 July, 2015

Titikku (kamu)


Sebuah cerita selalu ada, ada hal layak dan tak layak.
Ada tabir yang tak mampu terucap, hati itu menyimpannya rapat.
Titik, koma yang mana?
Bukankah terlihat samar ketika cinta bergerilya.
Sungguh tidak ada cinta yang tak suci hanya manusialah yang membuatnya kelabu.
Seumpama ada yang tak dimengerti atau memang tak ingin mengerti, maka jangan kau cari.
Selagi ada kesempatan, selagi ada kehidupan, selagi ada khayalan. Maka, akan selalu ada harapan.
Bisakah kita bertemu hanya untuk melempar senyum tanpa perlu mengumumkan apa yang ada di hati.
Cerita kita biarlah jadi cerita kita dan tetap tersimpan di dada.
Tak ada cerita yang tak memiliki akhir kan?
Maka biarlah ini jadi akhir tapi ini bukan akhirku untuk mencintaimu.
Aku memang tak tahu isi hatimu, aku hanya ingin menerima perlakuanmu.
Apakah ceritamu telah mencapai titik atau hanya masih koma, sungguh aku tidak ingin tahu.
Silahkan cari titikmu sendiri karena aku sudah menemukan titikku (kamu).

Ulang Tanggal

Photographer Ryan Dicky
~juli~
Terima kasih untuk hari kesekian yang entah saat ini tahun keberapa tepat aku dilahirkan.
Sesungguhnya aku tidak perlu perayaan ini itu, kalian ada untuk menemani, aku sudah bahagia.
Tanpa megucap kata untuk hari itupun, aku juga sudah bahagia, yang ku mau hanya doa dari kalian untuk kehidupanku menuju masa depan.
Kalian adalah guru, kalian alasan bahwa hidup harus terus berjalan.
Aku bukan ingin jadi lilin yang ditiup lalu tak ada guna, aku ingin jadi lilin di hati kalian.
Aku mau jadi lilin yang terus menyala sampai habis dayaku untuk menerangi.
Aku lilin yang tak ingin mati sia-sia, apalagi jika hanya sebagai penanda umur di kue ulang tahun.
Untuk saudara KKN-Ku Bestari Yuri Rachmaniar dan Yuni Wardatus Zuhro, terima kasih untuk kue dan kejutannya, aku serasa spesial (untuk sekali itu saja) hahaha
Lain kali jika Tuhan dapat mempertemukan kita kembali setelah 45 hari.
Aku berharap kalian selalu sehat dan bahagia.
Jangan ada lilin yang terpaksa dimatikan hanya karena tanggal lahir atau apapun karena tidak ada lilin yang ingin mati sia-sia, tapi bagaimanapun juga ini akan jadi moment yang terlukis indah di sanubari.
Terima kasih atas perjuangan untuk melawan dinginnya angin malam Kabupaten Situbondo.
Kalian adalah keluarga, keluarga adalah yang selalu ada saat suka maupun duka.