Translate

28 December, 2016

Gelisah Saja

Aku pernah sakit, aku pernah jatuh cinta
dan bila cinta berurai jadi air mata berarti aku telah menyimpan dirimu di hati
Hatimu, hati kita pernah punya detak yang sama, saling memandang kenangan bersama
Pernah tidak kau rindukan aku? seperti aku menyimpan rasa benci yang entah apakah itu benar-benar benci
Terkadang aku juga tidak mengerti dengan diriku
Keterasingan yang begitu riuh, berisik, dan tak dapat dibendung
Bedebah-bedebah kemunafikan hadir dengan topengnya masing-masing
Lari pontang panting dengan segala dinamikanya
Cintapun sama, ia tiba-tiba datang dan kemudian menghilang
Entahlah, cinta tak bisa dipastikan, hanya saja ia bisa dihalalkan dengan restu Tuhan

26 December, 2016

Petualangan sepi

Langkah kaki terus berjalan mencari sebuah ketenangan hati
Menapaki kisah-kisah sunyi, bercengkrama dengan dingin
Bertemu dengan kenangan
Hampir hilang gelisah, namun ternyata ia keburu datang
Menghampiri, menemani sepi yang tak pernah berhenti
Serasa tak berurat nadi, menghiasi sepi sendiri
Rasanya tak karuan melihat langit bercumbu dengan bumi
Bermesra tanpa gangguan, semesta berkemauan
Sedangkan saat itu aku dan kenangan saling menyapa
Saling bercerita tentang kegamangan suka cita
Benarkah waktu tak peduli dengan rasa di dada?
Barangkali aku hanya perasa saja.
Tuhan tahu, aku sedang rindu dan tak pernah lupa menyebut namanya dalam setiap doa
Aku tahu Tuhan pasti menyuruhku menunggu, "akan ada waktu yang tepat untuk menemukan yang terbaik. Bersabarlah, Aku berada diantara orang-orang yang sabar"


23 December, 2016

Untuk Manusia

Hai, Aku ingin sekali mengingatkanmu, tentang bagaimana jadi partner yang baik
Kamu masihkah punya waktu untuk mendengarkan para pekerja?
pernah dengar pepatah ini? Investasi terburuk adalah permusuhan
mari kita duduk bersama sambil minum-minuman yang kita sukai dan singkirkan topeng-topeng yang kita miliki ini
sungguh aku tidak butuh wajah-wajah terbaik yg dihadirkan, cukup apa adanya, cukup jadi diri sendiri, yang jujur, yang punya rasa saling menerima
seperti matahari terbit yang tak perlu berpikir apakah akan cerah atau mendung, dia hanya cukup melakukan tugasnya
seperti cara mencintai yang tak membutuhkan alasan untuk tetap berdiri disamping orang yang dicintai
SEHARUSNYA kita sama seperti itu, tidak ada kepura-puraan, tidak suka bilang tidak suka, iya bilang iya. Jangan dibolak-balik.
Ada hal yang seharusnya sama-sama kita miliki, saling terbuka dan menghargai
Terima kasih atas apa yang telah terjadi dan pelajaran untuk membenci dan mencinta
terima kasih

21 December, 2016

Surat untukmu

Untukmu,
Aku disini memikirkan cara meminta maaf padamu untuk semua hal yang terjadi
meminta maaf atas segala hal yang kusalahkan padamu
semua luka yang disebabkan oleh kita berdua
yang ku inginkan hanyalah mengatakan ini kepadamu
maaf atas semua itu
Aku akan selalu mencintaimu karena kita tumbuh bersama
dan kau membantuku untuk menjadi diriku sendiri
Aku hanya ingin kau tahu bahwa akan selalu ada bagian dirimu dalam diriku
dan aku bersyukur atas semua itu
entah jadi apapun dirimu, ada dimanapun dirimu, aku akan selalu menyayangimu
kau temanku selama-lamanya

salam sayang, didrime.

15 December, 2016

Hari Ini (sendiri-an)

Tepat hari ini, aku pernah dirundung kepiluan gelisah
Kegamangan tentang cinta yang tak kunjung pasrah
Tentang cerita yang ku paksakan hingga titik kejenuhan
Berat menerima segala keadaan, keadaan yang akhirnya saja tak bisa ku temukan
yang ada hanya ketidak pastian, nelangsa, merasa tak ada harganya
Sekian lama semua yang telah dibangun susah payah menjadi hancur tak beraturan, lalu musnah
Sekian lama cerita yang ingin didongengkan kepada anak cucu menjadi tak karuan ujungnya
Menemukan saja tak mampu, apalagi mengumpulkan puing-puingnya
Seandainya jarak itu bisa ku lalui, seandainya kesunyian bisa ku redam, pasti segalanya telah usai
Semua tanda tanya yang ku temukan sendiri jawabannya, semua kecewa, semua rasa yang tak pernah berhenti. Semua hal, segalanya, segalanya yang tak pernah mati.

07 August, 2016

Membaca itu tentang hidup

Membaca bukan hanya perkara soal buku, majalah, koran, ataupun kitab suci
Membaca itu tentang kehidupan, terpatri dalam keanggunan pikir
Membaca apa yang ada disekitarmu
Membaca dengan hati, dengan kemurnian jiwa

Hati yang kamu miliki adalah yang terbaik
Matamu juga terbaik
Semua panca indramu ku kagumi tapi kenapa tak kau mengerti
Dimana kamu yang dahulu perasa, yang memahami sebuah kenestapaan diri

Masihkah kau akan tetap membisu?
Pura-pura tak peduli dengan segala hidup ini?
Atau kau akan kembali mengerti, bahwa setiap hidup akan menjadi binasa
Pahamilah, setiap awal pasti punya akhir
Setiap cerita punya masanya

Masihkan kau akan pura-pura buta dan tak membaca hidup ini?
Bacalah, bacalah dengan nama Tuhanmu (Qs. Al-Alaq)



27 April, 2016

Menulis saja. itu saja.

Tiba-tiba rindu, ingin menulis
Titik ini, aku menulis tapi tak tahu apa yang mau ditulis
Ada apa? Bukankah jarak yang telah membuat kita paham
Seberapa jauh jarak itu? Aku hanya tak mengerti, rindu seperti apa yang sedang kunikmati dalam sepi ini
Entahlah, mungkin hanya sebersit pantulan
Tak perlu dipermasalahkan, aku tak perlu pengakuan.
Bukankah pura-pura tidak mencintai lebih sulit dari pada pura-pura mencintai?
Atau apakah sama-sama sulitnya?
Bisakah aku dan kamu saling bersyukur karena pernah bersama, dan salah satu diantara kita berhenti karena sesuatu yang entah apa alasanya
Maka, ku haturkan terima kasih untuk semua kenangan yang terlalu indah, hingga tak mampu ku tepis dalam ingatan.
Semoga berbahagia.. :)