Translate

19 June, 2015

Janji-janji


Cerita apa yang hendak kau publikasikan, sedang semua telah berlalu.
Ketika kemampuan bicara tak seperti yang lain, mereka tergugu diam dan hanya mampu melihat, ya hanya melihat!
Coba pikir, apa kamu masih semena-mena seperti dulu? Apa kamu masih ingin menang sendiri tanpa berpikir yang lain? Masih pantaskah kau disebut manusia? atau aku cukup memanggilmu seonggok daging saja? Iya?
Jangan semena-mena dengan hak orang lain. Wahai manusia yang baik hatinya, kau boleh dustakan dirimu sendiri tapi jangan dustakan hak-hak orang lain yang Tuhan titipkan padamu untuk kau sampaikan kepada mereka.
Wahai manusia yang paling sempurna sejak kapan kau seegois ini? sejak kapan kau memikirkan tentang hajat hidupmu sendiri? Bisa tidak kita bersama walau hanya untuk bertegur sapa dan menanyakan keadaan masing-masing tanpa harus mengumbar janji-janji atau omong kosong belaka. Bukankah kita telah lama menjadi saudara sejak Adam dan Hawa di buang ke dunia. Lalu mengapa kita masih seperti orang lain? Jika berbicara berbeda kita semua memang berbeda tapi apakah berbeda menjadi penghalang kita? Sungguh ini tak adil buat kita. Coba saja pikirkan, kita punya cerita yang garisnya sama.
Semoga semena-menamu berakhir jangan menunggu kiamat akhir.

No comments: